Jl. Bawangan 56. Semarang. Telp. 024 6714581 / Email: kabi.bawangan.smg@gmail.com
Markus 10:14
Markus 10:14
Ketika Yesus melihat hal itu, Ia marah dan berkata kepada mereka: "Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah.
SUBSCRIBE, LIKE & SHARE.
Kamis, 27 Juni 2013
Dampak Gadget Bagi Anak-Anak
Seringkali kita melihat Banyak orang dari yang Tua s/d Anak-anak lebih sibuk dengan Gadgetnya ( Handphone, Tablet, dll ).
Sebenarnya Gadget jika digunakan tepat waktu, tempat dan Fungsi akan menjadi alat pendukung yang baik sayangnya banyak orang kurang memahami itu khususnya Anak-Anak ketika berbicara dengan orang Tua mereka menjawab tapi "sambil" menggunakan gadget dan seolah-olah tidak menghargai orang lain ATAU ketika sedang beribadah di gereja mereka justru sibuk dengan Gadgetnya masing-masing ?????????
IPTEK dalam Firman Tuhan
Penggunaan IPTEK sudah ada sejak zaman dahulu, sejak manusia diciptakan sudah ada IPTEK. Ilmu pengetahuan berasal dari Tuhan yaitu Firman Allah dan teknologi juga berasal dari Tuhan yang dikembangkan melalui manusia.
Pengaruhkekristenan yang mendoronglahirnya IPTEK merupakancerminsikapkristiani yang bertanggungjawabterhadaptugas yang diberikan Allah kepadamanusiasebagaiamanatertulisdalam
Kejadian 1:28
“Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: “Beranak cuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.”
Dari Kejadian 1:28 yang mendasari lahirnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Mandat Allah yg pertama untuk beranakcucu dan bertambah banyak manusia di bumi, dan berkuasa atas ikan-ikan, burung-burung, dan segala binatang, dari ayat tersebut yang melahirkan di pikiran manusia bagaimana mereka dapat menguasai bumi sesuai dengan kehendak Allah & pengetahuan untuk melahirkan teknologi itu terdapat dalam
Amsal 1:7a
“Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan”
----------------------------------------------------------------------------
Prinsip perkembangan adalah perkembangan merupakan proses yang tidak pernah berhenti (never ending process). Manusia secara terus menerus berkembang atau berubah yang dipengaruhi oleh pengalaman atau belajar sepanjang hidupnya. Prinsip yang lain adalah semua aspek perkembangan saling mempengaruhi, baik aspek fisik, emosi, inteligensi maupun sosial. Terdapat hubungan yang positif di antara aspek-aspek tersebut. Tahun pertama, seorang anak harus mengembangkan suatu kepercayaan dasar (basic trust), tahun kedua dia harus mengembangkan otonominya, dan pada tahun berikutnya dia harus belajar inisiatif dan industri yang mengarahkannya ke dalam penemuan identitas dirinya. Pada usia sekitar 2 atau 3 tahun, anak banyak belajar mengenai berbagai macam koordinasi visiomotorik. Aktivitas-aktivitas senso-motorik telah dapat diintegrasi menjadi aktivitas yang dikoordinasi. Hal ini penting misalnya pada waktu mencontoh sebuah gambar atau sebuah benda. Apa yang dilihat dengan mata harus dapat dipindahkan dengan motoriknya menjadi sebuah pola tertentu. Sekitar tahun ke-4 semua pola lokomotorik yang biasa sudah dapat dikuasainya.
Saat ini, gadget telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, tak terkecuali pada anak-anak. Penggunaan gadget secara positif memang telah membantu anak-anak dalam kesehariannya, terutama dalam mencari data untuk tugas sekolah, mengerjakan pekerjaan rumah, serta sebagai sarana hiburan dengan berbagai software permainan yang tersedia. Namun, dampak gadget pada perkembangan anak dapat juga mengarah ke hal yang negatif. Gadget dapat dengan mudah menghubungkan anak dengan siapapun tanpa bisa dipantau orang tua selama 24 jam, baik lewat situs jejaring social maupun BBM. Pertemanan yang dasarnya baik, justru bisa berakibat fatal jika orangtua tidak mampu lagi memfilternya. Cybercrime yang berujung pada penculikan sampai bullying, semua berawal dari gadget, dan kebebasan mengakses dunia maya serta jejaring social yang sebenarnya diperuntukkan untuk usia diatas 13 tahun.
Salah satu dampak gadget pada perkembangan anak yang telah diketahui adalah penurunan konsentrasi. Ketika seorang anak terlalu banyak menggunakan gadget, ia akan mengandalkan gadget untuk mengerjakan berbagai hal, atau lebih senang berimajinasi seperti tokoh game yang sering dimainkan dengan gadget-nya. Hal ini menyebabkan konsentrasi anak menjadi lebih pendek, dan tidak peduli dengan lingkungan sekitar. Ini dapat menyebabkan anak sulit berkonsentrasi saat belajar, yang berdampak pada penurunan prestasi di sekolah.
Dengan menggunakan gadget, anak memang jadi lebih mudah dalam belajar. Namun jika terlalu mengandalkan gadget, anak jadi mengalami ketergantungan, sehingga jika tidak menggunakan gadget, ia akan merasa sulit untuk melakukan pekerjaannya. Selain itu, tampilan visual pada gadget yang menarik dan menggoda dapat membuat anak malas mengembangkan imajinasinya. Keberadaan gadget yang membuat segala sesuatu menjadi instan alias serba cepat membuat anak tidak tertantang untuk melakukan analisis dalam menghadapi permasalahan.
Dampak gadget pada anak yang terasa paling nyata adalah penurunan dalam kemampuan bersosialisasi. Anak yang terlalu asyik bermain dengan gadget menjadi tidak peduli dengan lingkungan sekitar, sehingga tidak memahami etika bersosialisasi. Selain itu, anak yang mengakses situs jejaring di dunia maya secara berlebihan juga dapat membuat anak berpikir bahwa mencari teman bisa dilakukan melalui internet, dan melupakan teman-teman yang ada di lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, agar gadget dapat memberikan dampak positif pada perkembangan anak, kendalikan pemakaian gadget agar tidak berlebihan.
Selain dampak pada perkembangan kecerdasan, dampak gadget pada perkembangan anak juga berpengaruh pada perkembangan mata anak. Berdasarkan hasil penelitian, penggunaan gadget secara berlebihan dapat memperberat kerja otot mata dalam mengatur fokus, dan menimbulkan ketegangan mata. Hal ini dapat mempercepat timbulnya kelainan miopia (mata minus) pada anak-anak. Oleh karena itu, ada baiknya sering-sering memeriksakan kesehatan mata anak, untuk mengetahui dampak penggunaan gadget secara berlebihan pada mata.
Berikut merupakan dampak negatif yang biasa langsung terjadi
pada anak akibat pengaruh gadget:
· Kemajuan teknologi berpotensi membuat anak cepat puas dengan
pengetahuan yang diperolehnya sehingga menganggap bahwa apa
yg dibacanya di internet adalah pengetahuan yg terlengkap dan final
· Kemajuan teknologi membawa banyak kemudahan, maka generasi
mendatang berpotensi untuk menjadi generasi yang tidak tahan
dengan kesulitan
· Kemajuan teknologi juga berpotensi mendorong anak untuk
menjalin relasi secara dangkal
· Mengalami penurunan konsentrasi
· Mempengaruhi kemampuan menganalisa permasalahan
· Malas menulis dan membaca
· Penurunan dalam kemampuan bersosialisasi Ekternal dan internal
Sebaiknya tahap pengenalan terhadap gadget pada anak digolongkan sbb:
Usia 2 - 4 tahun
anak-anak yang memulai berinteraksi dengan komputer harus didampingi oleh orangtua atau orang dewasa. Hal tersebut bukan sekedar persoalan keselamatan anak, tetapi juga untuk meyakinkan bahwa anak tersebut bisa mendapatkan pengalaman yang menyenangkan sekaligus memperkuat ikatan emosional antara sang anak dengan orangtua
Usia 4 - 7 tahun
Anak-anak mulai tertarik untuk melakukan eksplorasi sendiri. Dalam usia ini, orangtua harus
mempertimbangkan untuk memberikan batasan-batasan situs yang boleh dikunjungi, berdasarkan pengamatan orangtua sebelumnya
Usia 7 - 10 tahun
Dalam masa ini, anak-anak mulai mencari informasi dan kehidupan sosial di luar keluarga mereka. Inilah saatnya dimana tekanan pertemanan dan kelompok bermain menjadi dampak yang signifikan. Pada usia ini pulalah anak-anak mulai meminta kebebasan lebih banyak dari orangtua. Anak-anak memang harus didorong untuk melakukan eksplorasi sendiri, meskipun tidak berarti tanpa adanya partisipasi dari orangtua
Usia 10 - 12 tahun
Pada masa pra-remaja ini, banyak anak yang membutuhkan lebih banyak pengalaman dan
kebebasan. Pada usia 12 tahun, anak-anak mulai mengasah kemampuan dan nalar berpikir mereka sehingga mereka akan membentuk nilai dan norma sendiri. Anak-anak perlu memahami bahwa tidak semua yang dilihatnya di Internet adalah benar dan bermanfaat, sebagaimana belum tentu apa yang disarankan oleh teman-temannya memiliki nilai positif.
Usia 12 - 14 tahun
Inilah saat anak-anak mulai aktif menjalani kehidupan sosialnya. Bagi yang menggunakan Internet, kebanyakan dari mereka akan tertarik dengan online chat . Dalam masa ini, orang tua harus waspada terhadap apa yang dilakukan anaknya. Masa ini merupakan masa yang tepat bagi kebanyakan orang tua untuk bercerita dan berbagi informasi tentang hal-hal seksual kepada anaknya.
Usia 14 - 17 tahun
Masa ini adalah masa yang paling menarik dan menantang dalam kehidupan seorang anak remaja dan orangtua. Seorang remaja akan mulai matang secara fisik, emosi dan intelektual.
Teknologi jelas memberi pengaruh terhadap perkembangan anak usia dini, baik itu secara fisik, kognitif, emosi, sosial, dan motorik. Seringan anak usia dini berinteraksi dengan gadget dan juga dunia maya mempengaruhi daya pikir anak terhadap sesuatu diluar hal tersebut, ia juga akan merasa asing dengan lingkungan sekitar karena kurangnya interaksi sosial. Namun kemajuan teknologi juga dapat membantu daya kreatifitas anak, jika pemanfaatnya di imbangi dengan interaksi anak dengan lingkungan sekitarnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar